Wednesday 27 September 2006

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

Ass. Wr. Wb.

Semoga berkenan dan bermanfaat....

Kisah ini saya sadur dari Milis Daarut-Tauhiid & Cinta Rasul...

Wass,

---------------------

Assalamualaikum
teman-teman milis sekalian, baru saja saya membaca kisah nyata seorang gadis yatim anak penakik getah di Bengkalis, Riau yang mengalami mati suri.pengalamannya selama mati suri sungguh menggetarkan hati saya. perasaan jadi gimanaaa... gitu. kisah ini dimuat di beberapa koran lokal di pekanbaru dan konon jadi buah bibir orang. ditulis oleh teman saya, adi sutrisno dan saya kopipastekan untuk teman-teman. Saya bagi buat teman-teman sekalian, semoga ada manfaatnya.
wassalam...

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1) - Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat

Adi Sutrisno,
Wartawan Riau Mandiri

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.

Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu.


Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi. Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali.


Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas.

Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Aslina.

Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi.

Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.

Bertemu Sang Ayah
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat sakit,
kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak," tuturnya.
Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur.

Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. "Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," ucapnya.

Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian, kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun.

Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu. Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya sama.

Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia," kata wanita tersebut. Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian diakhirat.

· Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk.Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang.

· Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut sahadat.
Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain.

· Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri orang lain.

· Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama di dunia.

· Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu kepada orang lain.

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (2-Habis) - Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV

Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang
Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu.
Berikut lanjutan kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan
kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi 'Husnul Khotimah'. Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika
melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan
amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah.
Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian
disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad
Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah.

Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari.

Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi makan fakir miskin.

Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya 'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad," katanya.

Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat. Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan.

Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bisa memberikan pertolongan, " ujarnya.

Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut.

Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.

"Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."

Kejadian Aneh
Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan.

Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV.

Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin.

Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, "Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari," kata sang paman menutup kisah tersebut. ***

Wednesday 20 September 2006

Marhaban yaa Ramadhan


BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIIM


If there is a day, There Must Be a night

If there is a black, there must be a white

If there is a mistakes, there must be forgiveness

Mata kadang salah melihat….

Mulut kadang salah berucap....

Hati kadang salah menduga.....

Maafkan segala kekhilafan yang pasti ada....

===== Mohon Maaf Lahir dan Bathin ======

Tuesday 19 September 2006

Anak-anak saya






Cuma ada 2 koq, yg kecil namanya Fakhri, yg gede namanya Syifa
Nah, kalau ketemu di suatu tempat anak-anak yg berwajah mirip atau sama dengan mereka, berarti anda berhadapan dengan anak saya yg keren-keren :D

Friday 15 September 2006

MEMOHON NAFKAH

Fadlan datang kepada seorang kyai di kampungnya. Ia
merasa bingung. Sudah banyak cara telah ia tempuh,
namun rezeki masih tetap sulit ia cari.
Kata orang, rezeki itu bisa datang sendiri, apalagi
kalau sudah menikah. Buktinya, sudah 3 tahun ia
menikah dan dikarunia dua orang anak, ia masih tetap
hidup luntang-lantung tak menentu.
Benar, keluarganya tidak pernah kelaparan sebab tidak
ada makanan. Namun kalau terus-terusan hidup kepepet
dan tidak punya pekerjaan, rasanya tidak ada
kebanggaan diri.
Ia pun datang kepada Kyai Ahmad untuk minta sumbang
saran. Kalau boleh sekaligus minta do'a dan pekerjaan
darinya. Terus terang, ia sendiri kagum dengan sosok
Kyai Ahmad yang amat bersahaja. Tidak banyak yang ia
kerjakan, namun dengan anak 9 orang, sepertinya
mustahil bila ia tidak pusing memikirkan nafkah
keluarga. Tapi nyatanya, sampai sekarang Kyai Ahmad
tetap sumringah di mata Fadlan. Tidak pernah ia lihat
Kyai Ahmad bermuka muram seperti dirinya. Makanya hari
itu, Fadlan datang untuk meminta nasehat kyai
tersebut.

"Hidup ini adalah adegan. Kita hanya wayang, sementara
dalangnya adalah Gusti Allah! Jadi, manusia itu hidup
karena disuruh 'manggung' oleh Dalangnya!" Kyai Ahmad
membuka penjelasan dengan sebuah ilustrasi ringan.
"Gak mungkin… kalau wayang itu manggung sendiri.
Pasti, ia dimainkan oleh Dalang. Sementara selama di
panggung, pasti Dalang akan memperhatikan nasib wayang
itu! Begitu juga manusia… gak mungkin dia hidup di
dunia, tanpa diperhatikan segala kebutuhannya oleh
Gusti Allah! Sudah paham belum kamu, Fadhlan?!" Kyai
Ahmad mengakhiri penjelasannya dengan sebuah
pertanyaan.
"Tapi pak kyai…, kalau Gusti Allah benar menjamin
hidup hamba-Nya… kenapa hidup saya seperti sia-sia
begini ya… nyari nafkah saja kok susah!" Fadlan
menyampaikan keluhnya.

"Oh… itu karena kamu belum datang kepada Gusti Allah.
Kalau kamu datang kepada Gusti Allah, hidupmu gak
bakal sia-sia!" Kyai Ahmad menambahkan.
Fadhlan belum mengerti betul apa maksud sebenarnya
dari kata 'datang kepada Allah', ia pun menanyakan
gambaran kongkrit tentang hal itu kepada Kyai Ahmad.
Dengan santai Kyai Ahmad menjelaskan, "Fadlan...,
semua masalah di dunia ini bakal selesai asal kita
datang kepada Allah. Banyak di dunia ini orang yang
bermasalah, punya hutang segunung, rezeki sulit,
ditimpa berbagai macam penyakit, kemiskinan, kelaparan
dan lain-lain... Itu disebabkan karena mereka tidak
datang kepada Allah. Kalau saja mereka datang kepada
Allah, maka segala masalah mereka terselesaikan!"
"Apakah hanya sesederhana itu, pak Kyai?" Fadlan
bertanya dengan nada penasaran. "Ya, hanya sesederhana
itu!" Pak kyai menegaskan.

Pak Kyai bercerita, "Pernah terjadi di Rusia di sebuah
negeri yang terkenal atheis, seorang pria pergi ke
tukang cukur. Saat rambutnya dicukur, ia terserang
kantuk. Kepalanya mulai mengangguk-angguk karena
kantuk. Tukang cukur merasa kesal, namun untuk
membangunkan pelanggannya, si tukang cukur mulai
bicara:
'Pak, apakah bapak termasuk orang yang percaya tentang
adanya Tuhan?' Pelanggan menjawab, 'Ya, saya percaya
adanya Tuhan!' Agar pembicaraan tak terhenti, si
tukang cukur menimpali, 'Saya termasuk orang yang
tidak percaya kepada Tuhan!' 'Apa alasanmu?' pelanggan
melempar tanya.

'Kalau benar di dunia ini ada Tuhan, dan sifat-Nya
adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, menurut saya
tidak mungkin di dunia ada orang yang punya banyak
masalah, terlilit hutang, terserang penyakit,
kelaparan, kemiskinan dan lain-lain. Ini khan bukti
sederhana bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan!' tukang
cukur berbicara dengan cukup lantang.
Si pelanggan terdiam. Dalam hati, ia berpikir keras
mencari jawaban. Namun sayang, sampai cukuran selesai
pun ia tetap tidak menemukan jawaban. Maka pembicaraan
pun terhenti. Sementara si tukang cukur tersenyum
sinis, seolah ia telah memenangkan perdebatan.
Akhirnya, saat cukuran itu selesai, si pelanggan
bangkit dari kursi dan ia berikan ongkos yang cukup
atas jasa cukuran. Tak lupa, ia berterima kasih dan
pamit untuk meninggalkan tempat. Namun dalam
langkahnya, ia masih tetap mencari jawaban atas
perdebatan kecil yang baru ia jalani.
Saat berdiri di depan pintu barber shop, ia tarik
tungkai pintu kemudian hendak melangkahkan kakinya
keluar.... saat itu Allah Swt mengirimkan jawaban
padanya.

Matanya tertumbuk pada seorang pria gila yang berparas
awur-awuran. Rambut panjang tak terurus, janggut lebat
berantakan.
Demi melihat hal sedemikian, pintu barber shop yang
tadi telah ia buka maka ditutup kembali. Ia pun datang
lagi kepada tukang cukur dan berkata, 'Pak, menurut
saya yang tidak ada di dunia ini adalah TUKANG CUKUR!'
Merasa aneh dengan pernyataan itu, tukang cukur balik
bertanya, 'Bagaimana bisa Anda berkata demikian.
Padahal baru saja rambut Anda saya pangkas!'
'Begini pak, di jalan saya dapati ada orang yang
kurang waras. Rambutnya panjang tak terurus,
janggutnya pun lebat berantakan. Kalau benar di dunia
ini ada tukang cukur, rasanya tidak mungkin ada pria
yang berperawakan seperti itu!' si pelanggan
menyampaikan penjelasannya.

Tukang cukur tersenyum, sejenak kemudian dengan enteng
ia berkata, 'Pak... bukan Tukang Cukur yang tidak ada
di dunia ini. Masalah sebenarnya adalah pria gila yang
Anda ceritakan tidak mau hadir dan datang ke sini, ke
tempat saya... Andai dia datang, maka rambut dan
janggutnya akan saya rapihkan sehingga ia tidak
berperawakan sedemikian!'
Tiba-tiba si pelanggan meledakkan suara,
'Naaaahhhh.... itu dia jawabannya. Rupanya Anda juga
telah menemukan jawaban dari pertanyaan yang Anda
lontarkan!' 'Apa maksudmu?' si tukang cukur tidak
mengerti dengan pernyataan pelanggannya.
'Anda khan bilang bahwa di dunia ini banyak manusia
yang punya masalah. Kalau saja mereka datang kepada
Tuhan, pastilah masalah mereka akan terselesaikan.
Persis sama kejadiannya bila pria gila tadi datang
kemari dan mencukurkan rambutnya kepada Anda!'"
Kyai Ahmad mengakhiri kisah yang ia sampaikan.

Terlihat Fadlan menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi..., kamu hanya tinggal memohon saja apa yang
kamu inginkan kepada Allah Swt., pasti Allah bakal
berikan apa yang kamu pinta!" Kyai Ahmad berkata
memberi garansi.
Fadlan sudah mulai yakin, tapi ia masih mengejar
dengan satu pertanyaan, "Pak Kyai, saya sudah niat
untuk datang dan semakin mengakrabkan diri kepada
Allah. Tapi bagaimana caranya ya pak Kyai agar saya
bisa memohon nafkah yang cukup kepada Allah?"
Kemudian Pak Kyai membacakan ayat dalam Al Qur'an:
"Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau
masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang
hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati
dari yang hidup, dan Engkau beri rezeki siapa yang
Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". QS. 3 : 26-27

"Bacalah ayat itu sesering mungkin dan perbanyak doa
memohon nafkah serta rezeki yang halal dari Allah Swt.
Yakinlah bahwa Allah Swt akan senantiasa menjamin
penghidupanmu dan keluarga!" Kyai Ahmad mengakhiri
pembicaraan dengan memberi pesan.
Usai pembicaraan dengan Kyai Ahmad, Fadlan merasa
yakin bila dirinya hendak mencari nafkah, maka cara
termudah yang dapat ia kerjakan hanyalah dengan
'Datang dan Memohon kepada Pemilik Nafkah!'
Fadlan telah meyakini hal ini. Bagaimana dengan Anda?

Bobby Herwibowo - 08158300456
Dewan Pengawas Syariah - Dompet Dhuafa Republika



Thursday 14 September 2006

Surat Terbuka untuk pengelola PT KA

Mohon agar pengawasan thd masinis dan kondektur di kereta api Express Pakuan di perketat.

Sudah sering saya capek-capek antri untuk beli karcis dan beli karcis resmi. Ternyata di atas kereta, penumpang gelap hanya bayar Rp 5000 bisa ikut sampai ke Bogor.
Terutama kereta terakhir Pkl 19:30. Saya sering merasa kecewa, kereta api sering terlambat. Lalu banyak penumpang gelap, yang secara arisan membayar ke kondektur.

Akhir-akhir ini, Masinis ikut main "gila".

Penumpang boleh ikut naik ke ruang masinis dengan membayar sejumlah uang. Lalu setelah lewat stasiun manggarai, penumpang masuk ke dalam kereta api.
Masinis juga sering berhenti di stasiun manggarai, tebet, cawang, dan kalibata untuk menaikkan penumpang ke ruang masinis. Setelah penumpang gelap membayar sejumlah uang sogokan, mereka boleh masuk ke gerbong 8 dan 7.

Usul, agar PT KA sering mengadakan inspeksi mendadak di stasiun Lenteng Agung misalnya. Kalau sampai ada penumpang tanpa karcis. Berarti mereka main mata dengan masinis dan kondektur.
Meskipun demikian kondisinya, saya tetap cinta PT KA. Dan merasa sayang, kalau PT KA menderita kerugian yg besar (demikian pula saya, rugi waktu dan uang).

Dari pecinta KA Express Pakuan AC PT KA

Edwin

Wednesday 13 September 2006

My Favorite song

Faster Than The Speed Of Light (Yngwie)

Step inside the dream machine
You're on a power drive
Feel the passion of the beast
Watch her come alive.

Oh-- you're almost there, ride on silver air
You better hold on tight-- she's fire in the night.

[Chorus:]

Faster than the speed of light
Hugging all the curves
Hang on to your life
Faster than the speed of light
Supercharged and flying low
She's liquid dynamite.

Got your hands upon the wheel
The pedal to the floor
Now it's time for nerves of steel
Hear the engine roar.
Oh-- you shoot the thrill-- heading for the kill
No control tonight-- she's liquid dynamite.

[Repeat Chorus twice]