Wednesday 31 January 2007

Max 2B dipasang di D4D commonrail

Max. 2B sedang dalam proses break in di mesin 2KD-FTV, sedang dievaluasi.


But so far hasilnya :

RPM melintir ke 3000 cepet banget (dlm kondisi berakselerasi)

Di bawah 2000 RPM (sejak 1500 RPM) kalau gas ditekan mendadak terasa
ada sedikit tendangan (kalau dulu yg kerasa lagnya)

Range 2000 - 3000 RPM : pulling power meningkat signifikan, yg terasa
kalau kita kick down, ketika gigi turun 1 step, tendangannya sgt
terasa..........AC dlm kondisi On

3000 ke 3500 RPM : lebih cepat, tapi perbedaan tidak begitu signifikan.


Ini masih dalam masa break in, diharapkan setelah lewat 1 bulan
kinerja mesin bisa semakin baik lagi.


Setidaknya apa yg saya expect terpenuhi, yaitu strong middle
acceleration.


Efek negative : bawaannya jadi pengen bejek gas melulu, MPV 1,8 ton
jadi serasa sedan sub compact dgn mesin VTEC / VVT........gawat deh
neh........


Yg saya tunggu : kesempatan utk test di atas Dyno, penasaran pengen
lihat grafik Torsi Ipah D4 D jadi spt apa dgn 2B. (Tetap harus ada
pembuktian hitam di atas putih yg terdokumentasi)



Demikian sekilas report

A.S.

--- originally posted on panther-mania@yahoogroups.com

Tuesday 30 January 2007

Bagi yang suka ganti-ganti oli

dikutip dari www.motorplus-online.com (http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=7187)

Gonta-Ganti Oli
Bilas Seperti Habis Berenang

Buat yang doyan gonta-ganti pelumas, jangan nganggap sepele. Kalau keterusan, bisa bikin pelicin baru enggak berfungsi maksimal. Komponen di girboks dan ruang bakar enggak dilapisi total. Ujung-ujungnya, part enggak tahan lama.

Makanya, ada prosedur standar yang kudu dipatuhi. Misal, pelicin mineral diganti dengan sintetik. Aturan dasar disebut pembilasan atau dicuci dulu. “Oli yang dibuang masih tetap tersisa di komponen. Sekitar 200 cc. Makanya perlu dibilas,” ujar Ir. Rizqon Fajar, Msc., Kepala Lab. Bahan Bakar, Pelumas, dan Metrologi, Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (BTMP), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Cara bilasnya mirip orang mandi setelah berenang, gituuu. Dua kali mandinya supaya kotoran atau kaporit dari kolam renang turun bersama air bersih. Kulit badan pun kembali normal. Begitu juga saat membilas oli. “Siapkan dua botol oli baru yang diisi bertahap,” ulas Rizqon.

Tahap awal setelah oli lama dikeluarkan, tuangkan pelicin baru. Panas, kan motor dahulu. Enggak masalah dibawa keliling sebentar. Kelar dipanaskan, buang lagi oli yang baru dipakai. Terus, isi untuk kedua kalinya dengan pelumas baru.

“Kalau hanya diisi dan langsung dipakai, pelumas yang lama masih melekat di komponen. Jadinya oli yang baru masuk enggak bisa nempel di part,” ujar Rizqon yang berkantor di kawasan Serpong, Tangerang, Banten.

Seperti air dengan minyak. Oli mineral atau sintetik yang sudah dipakai tetap menempel, meski sudah dibuang. Pas diisi oli dengan jenis berbeda, pelumas lama bakal bikin lapisan. Lapisan ini enggak bisa bercampur dengan pelicin baru. Makanya harus dibilas dulu.

Walau sekali mengorbankan oli baru, bisa membuang keseluruhan pelumas lama yang tersisa di komponen. Dibuang setelah mesin dipanaskan. Sekali lagi dimasukan oli baru dipastikan bisa melapisi komponen tanpa ada penghalang.