Friday 11 January 2008

Telur Columbus

Telur Columbus
Oleh: Sumardiono


Sepulang Columbus dari perjalanannya yang fenomenal "menemukan" benua Amerika,
berbagai penghargaan dan penghormatan datang melimpahinya. Namanya tenar dan
perjalanannya menjadi pembicaraan di mana-mana. Walaupun banyak orang yang
mengakui pekerjaannya sebagai sebuah prestasi, ternyata tidak semua orang dapat
mengapresiasi dan menerima penghargaan yang diberikan atas kepeloporan
Columbus. Apapun motif yang ada di benaknya, mereka senantiasa mencela Columbus.

"Ah, kalau cuma melakukan perjalanan seperti itu aku juga bisa, cuma aku saja
yang nggak mau," kata mereka.

Mendengar kata-kata miring yang ditujukan kepadanya, Columbus mendatangi mereka
sambil membawa sebutir telur. Katanya, "Kalau kamu memang bisa melakukan
seperti yang aku lakukan, sekarang tolong kamu buat supaya telur ini dapat
berdiri tegak pada ujungnya."

Mendapat tantangan Columbus, orang-orang itu satu persatu mencoba memberdirikan
telur itu. Semua mencoba dan semua gagal karena telur itu selalu terguling
setiap dicoba untuk diletakkan pada posisi berdiri. Setelah berulang-ulang
mencoba dan gagal, akhirnya mereka menyerah.

"Kalau kalian menyerah, maka aku akan tunjukkan kepada kalian bagaimana membuat
telur itu dapat berdiri di meja, " kata Columbus. Maka diambilnya telur itu,
lalu diletakkannya dengan keras di meja sehingga bagian bawahnya retak. Dan
telur itupun dapat berdiri di atas meja.

Melihat telur dapat berdiri di meja tapi dilakukan dengan cara seperti itu,
orang-orang kemudian protes. "Kalau caranya seperti itu, kami semua juga dapat
membuat telur itu berdiri di atas meja."

"Kalau kamu dapat melakukan seperti yang aku lakukan, mengapa kamu tidak
melakukannya sejak tadi..?"


***


Kalau tidak berhati-hati menjalani keseharian, kita bisa jatuh pada sikap
seperti orang-orang yang mencela Columbus; meremehkan sebuah prestasi hanya
karena menganggap diri kita bisa melakukan hal yang sama. Yang kadang kita lupa
dan sering abaikan, "merasa bisa" dan "terbukti bisa" adalah dua hal yang
berbeda.

Padahal, memuji dan menghargai dengan tulus kepeloporan orang lain justru
menunjukkan kerendahan hati dan ketinggian kualitas pribadi seseorang.


Oleh : Sumardiono


Monday 7 January 2008

Inilah cara test otomotif standard dunia

Sebagai majalah berlisensi internasional, metode pengetesan dan parameter yang digunakan diadaptasi dari prinsipal Auto Bild di Jerman. Tentu dengan modifikasi di sana-sini untuk menyesuaikan dengan kondisi Indonesia.

Salah satu poin pengetesan adalah akselerasi dan pengereman menggunakan alat ukur Vericom. Akselerasi di berbagai tingkat kecepatan dilakukan untuk melihat kelincahan mobil di kondisi lalu lintas yang berbeda-beda.

Selanjutnya, ada tes manuver dan pengendalian. Antara lain dengan simulasi berpindah jalur yang juga dilakukan prinsipal dan 30 sister magazines Auto Bild di Eropa.

Pengetesan guna memperoleh data konsumsi bahan bakar dilakukan dalam dua kondisi: kecepatan konstan tanpa kemacetan dan kecepatan bervariasi di beberapa ruas jalan dengan berbagai kondisi kepadatan lalu lintas.

Selengkapnya........


Thursday 3 January 2008

Lain dulu, lain sekarang hehehehe :-P

Re: Tanya Rizor

Kembali lagi bahwa mesin diesel baik yang berukuran kecil hingga
raksasa mempunyai mekanisme kerja yang mirip2.

Sebagai informasi :

Di Panther LS 25 AT saya sejak pertama kali install Rizor sudah jalan
hampir 4 tahun, 70.000 KM dan tidak ada masalah sama sekali, kecuali
penggantian selang2 bahan bakar belum lama ini karena saya juga
menggunakan RFP, dimana ada modifikasi pada skema aliran bahan bakar.

Utk kinerja mesin semua baik, enggak ada masalah sama sekali, hanya
saja penggantian filter solar menjadi lebih cepat karena kecepatan
perputaran aliran bahan bakar dari tangki - filter solar - pompa
injeksi - return - tangki menjadi jauh lebih cepat, sehingga kondisi
kebersihan filter solar menjadi sangat penting.

Utk result, jujur bicara, makin lama makin enak, konsumsi BBM juga
setelah 4 tahun pemasangan tetap lebih hemat dibanding Panther LS 25 AT
dlm kondisi standard, padahal mobil saya sudah menggunakan ban 215/60 R
16, kabin full peredam + audio, juga footstep.



salam

A.S.