Monday 13 October 2008

Minyak Diesel (solar) pengganti minyak tanah sebagai bbm kompor

Minyak solar (diesel fuel), adalah kandidat terbaik sebagai pengganti minyak tanah (kerosene). Di saat minyak tanah semakin langka, dan gas LPG sebagai pengganti susah di dapat dan mahal sekali, belum lagi resiko yang jauh lebih besar daripada kompor minyak tanah, maka adalah suatu keharusan untuk mendayagunakan apa yang telah ada sebagai pengganti.
Dan yang tersedia dengan volume yang cukup mudah dan murah mendapatkannya adalah minyak solar (diesel fuel) seharga 5500 rupiah per liter.

Mengapa menggunakan minyak solar, dibandingkan minyak tanah:

1. Bau kompor dengan minyak solar lebih bersahabat daripada bau kompor minyak tanah.
2. Minyak solar mempunyai kandungan energi lebih tinggi, sehingga lebih hemat energi dibanding dengan minyak tanah.
3. Minyak solar mempunyai supply yang jauh lebih mudah didapatkan daripada minyak tanah.
4. Sumbu kompor akan lebih awet, karena minyak solar mengandung parafin.
5. Minyak tanah mempunyai sifat lebih volatile daripada minyak solar, jadi minyak solar lebih aman di simpan.
6. Harga pasar Internasional, minyak solar lebih murah daripada minyak tanah

Mengapa menggunakan minyak solar (dengan kompor minyak tanah) dibandingkan dengan kompor gas?

1. Harga minyak solar yg di subsidi, jauh lebih murah daripada gas LPG (yang juga di subsidi).
2. Minyak solar lebih aman, handling lebih sederhana. Kejadian kompor gas meledak, lebih banyak daripada kompor biasa (kompor minyak tanah/solar)
3. Lebih hemat energi, karena kandungan kalor dari fossil fuel, lebih besar daripada gas... :)
4. Memanfaatkan apa yang sudah ada, tidak perlu investasi baru untuk beli kompor gas.
5. Menghemat APBN, karena pengadaan kompor gas bersubsidi oleh pemerintah, membebani APBN.
6. Minyak solar, dapat dibeli ketengan (literan), sedangkan gas LPG, harus dibeli minimum 3 kilogram, itupun kadang langka ;))

Amankah memakai minyak solar? Apakah merusak lingkungan dan kompor?
Aman sekali, sudah diuji coba, terbukti dapat 100 persen menggantikan minyak tanah.


Perkerabatan minyak tanah dan solar

Minyak tanah, solar, bensin, avtur (bahan bakar pesawat) merupakan produk minyak bumi yang berintikan hidrokarbon (tersusun atas atom hidrogen dan karbon) serta sejumlah zat lain, seperti nitrogen, oksigen, sulfur, dan sejumlah kecil unsur logam. Produk-produk minyak bumi tersebut dipisahkan dengan cara distilasi. Temperatur distilasi akan menentukan produk yang dihasilkan dari minyak bumi. Minyak tanah (light kerosene) memiliki rentang rantai karbon dari C10 - C15, sedangkan solar antara C10 - C20 (sumber: Wikipedia). Perbedaan minyak tanah dengan kerosene untuk bahan bakar pesawat adalah bahwa pada minyak tanah masih terdapat banyak unsur pengotor, baik skala molekuler ataupun partikel (debris). Dengan kata lain, minyak tanah adalah kerosene dengan mutu rendah.

Thursday 9 October 2008

Saat hasil kreatif di kuasai bangsa lain

see:
link ini

Komen:

Ini memang tidak asing lagi, karya bangsa Indonesia, akhirnya di kuasai asing. Karena bangsa Indonesia, memang tidak pernah menghargai karya bangsa sendiri. Banyak hasil penelitian, penemuan, akhirnya di patentkan oleh bangsa lain. Berapa banyak ilmuwan cemerlang dan kreatif, akhirnya bekerja di Jerman, Malaysia dan USA?

Memang suratan takdir, tidak bisa diperbaiki lagi. Suatu saat, bangsa Indonesia menjadi konsumen dari hasil karya anak bangsa, yang di kuasai bangsa lain.

Monday 6 October 2008

Ingin meningkatkan performa mesin bensin dan diesel anda?

Bagi para pengguna mobil bensin (EFI) ataupun mobil diesel yang kurang puas dengan performa dan efisiensi kendaraan anda, kami dari Rizor Maximizer menawarkan solusi untuk hal tersebut, berikut rincian produk kami :

1. Untuk mobil bermesin bensin
- Maximizer 2A : backpreasure control
- Rizor Fuel Filter

2. Untuk turbo diesel
- Maximizer 2B : backpreasure & turbo lag control
- Rizor Fuel Power (RFP): mengatur aliran BBM
- Rizor Fuel Filter
- Rizor Air Filter

3. Untuk Diesel non turbo
- Maximizer 2A : backpreasure control
- Rizor Fuel Power (RFP): mengatur aliran BBM
- Rizor Fuel Filter
- Rizor Air Filter


Menurut hasil uji coba majalah JIP edisi April 2007, Dengan pemasangan Rizor Full Option (Max2B + RFP + RFF + RAF), ford ranger turbo diesel ditingkatkan performanya 0-100 km per jam dari 23.06 detik, menjadi 19.22 detik (tes dengan vericom) . Konsumsi solar dari 10.2 km per liter menjadi 13.9 km per liter.

Bagi yang ingin mengetahui keterangan lebih lanjut

kunjungi website rizor

Posting jadul dari turboman (part VIII)

--- In otomotif-l@yahoogroups.com, "aandysh" wrote:

Kijang LGX 2000 cc gasoline 1-RZ is a gas guzzler car, cousin saya
dulu punya, pada tahun ke 4 konsumsi BBM dalam kota jadi 1:5 - 1:6,
padahal kondisi mobil standard, ban standard, oli Repsol semi synth.
10W-40 driving style smooth, akhirnya dijual.

Kijang kapsul 1800 cc 7K EFI = menurut keterangan salah 1 member di
TKCC sistem injeksinya mirp BOSCH K-Jetronic spt di Mercy Tiger (era
80 an) dimana bensin ngocor terus, volume based only dan bukan
menyemprot secara pulsatis mengikuti buka - tutup klep spt mesin EFI
modern, akhirnya menjadi gas guzzler car juga walau enggak separah si
1RZ (CMIIW).


Kijang kapsul Diesel :

Kekurangan : suara mesin agak mengaung di RPM menengah, tetapi sudah
bisa diatasi dengan penggunaan Cetane booster yg berkualitas, suara
ngaung berkurang drastis.

Dengan Rizor Max. 1 & 2A saja (belum pakai RFP) middle acceleration 90
- 120 km/jam di tol kebun Jeruk saya pernah menempel Innova 2.0 VVT-i :D

Konsumsi BBM dengan solar yg berkualitas baik & cetane booster dosis
normal = luar kota dapat 1:15, dalam kota 1:10 - 1:11 <--- ini utk
mobil yg sudah berumur 4 tahun lebih !!

Low end Torque besar, masuk gigi 1, lepas kopling tanpa injak gas
mobil bisa jalan sendiri pelan2, mesin jalan smooth & nggak getar.

Dengan mesin yg sgt bandel, practically maintenance free, spare parts
relatif murah, mobil ini boleh dibilang Almost Perfect, kekurangan
hanya suara agak ngaung di RPM menengah, tetapi sudah bisa diatasi
dengan additive solar yg OK, saya benar2 bingung resale value nya bisa
kalah dengan Kijang kapsul 1.8 EFI....... LOL



Avanza / Xenia :

Irit, pajak tahunan murah, akselerasi gesit. Tapi konon RPM rendah
agak endut2 an dan bantingan ga seenak Kijang kapsul. Kalau buat
bujangan en nyetirnya dalam kota doank sih boleh laaaa :D



Panther LS :

Same as good as Kijang Diesel kapsul. Utk ride quality (comfort
factor) Panther lebih baik sedikit dr Kijang kapsul, Kijang kapsul
menang di handling.

Suara mesin = stasioner memang cukup terdengar, tetapi coba larikan di
atas 80 km/jam, apalagi jika mengunakan Maximizer dan ban yg low noise
spt Dunlop SP 2000.

IMHO : Panther kapsul justru suara dalam kabin paling senyap kalau
lari antara 80 - 110 km/jam (CMIIW).



Demikian sekedar sharing


A.S.







--- In otomotif-l@yahoogroups.com, "Deri Haroen" wrote:
>
> Dengan pertimbangan hemat biaya BBM dan hemat biaya perawatan, saya
> tambahkan pilihan lain dengan range harga Kijang LGX 2002 dan Avanza
G 2006
> : Isuzu Panther LS 2004 Face Lift
> Konsumsi BBM dalam kota 1:12, luar kota 1:14
> Perawatan rutin hanya perlu ganti oli dan filter, tidak perlu tune-up
> Untuk mendapatkan akselerasi dan top speed sebanding - bahkan
melebihi -
> kedua kandidat lainnya, hanya perlu melakaukan instalasi Rizor Maximizer
>
> Semoga membantu ... dan tambah bingung :-D
>
> thx n rgds,
> Deri
>
--- End forwarded message ---

Friday 3 October 2008

Posting jadul dari turboman (part VII)

--- In innovacommunity@yahoogroups.com, "aandysh" wrote:

Penasaran dengan seberapa jauh efek positive yang disumbang oleh 2B
pada mesin "lulusan" Phoenix, maka ane memutuskan utk melakukan
percobaan bila mesin berjalan tanpa Max. 2B sebagai Surge Control
Device (SCD)

Selang2 Max. 2B dilepas, lubang2 pada saluran intake ane tambal pake
karet ban dalam sepeda, kemudian di klem kembali dgn kuat serta diberi
lakban hitam.


Rute test :

Jalan Latumaten mulai dari rel kereta s/d U turn dekat Latumeten City,
lanjut ke Kyai Tapa, muter depan Roxy Square hingga depan Usakti balik
lagi sebanyak 2X.


Resultnya :

Tanpa Max. 2B / SCD mesin juga mampu mengeluarkan Powernya, tetapi
ibarat orang yg PUP / BAB dia harus ngeden dulu dikit baru Plungg,
laksana orang yg kurang makan serat.

Sedang dengan 2B / SCD mesin mendeliver Power ibarat orang BAB
langsung Plunggg, tanpa harus banyak ngeden.


Difference :

Without 2B / SCD:

RPM 2000 - 3000 response mesin terasa lebih lambat

Jalan dgn RPM 1500 - 1800 ketika mau narik, gas hrs dibejek agak
sedikit dalam sampai gigi downshift (soft kickdown), RPM melintir dulu
ke 2200 barulah mobil melaju

Suara Turbo tidak begitu terdengar


Ketika 2B / SCD dipasang kembali :

RPM 2000 - 3000 response mesin lebih cepat

Jalan dgn RPM 1500 - 1800 ketika mau narik, gas cukup di toel dikit
dan segera terasa "tendangan" mesin, tanpa harus downshift mobil lgs
melaju.

Suara Turbo lebih terdengar, tanda bahwa fungsi "Surge release"
bekerja, Max. 2B membuat Turbin tetap spin on sehingga boost selalu
tersedia setiap saat.



Kesimpulan :

Max. 2B / SCD tidak membuat mesin menghasilkan peningkatan peak Power
& torque yg drastis tetapi di sini dia mengoptimalkan kinerja mesin
Turbo, membuat Turbin pada Turbo tetap spin on, menjaga agar tidak
terjadi "Power Loss" pada RPM & situasi tertentu spt ketika deselerasi
yg dilanjut dengan akselerasi lagi dgn cepat, membantu membuat mesin
Turbo serasa mesin Normal aspirated.

Tuning - tuning mbah Dukun memperbaiki kekurangan2 pada 2 KD-FTV yg
diakibatkan oleh pemrograman ECU yg sedemikian rupa oleh pabrik.

Maka Max. 2B / SCD dengan teknik tuning mbah Dukun serta GC adalah
saling melengkapi , dimana tercapainya Power, Speed, Response,
tercapainya kenikmatan berkendara serta mendukung terciptanya Eco
Drving mode (Gas toel dikit lgs ngacir, ganti gigi di 1800 - 2000 RPM).


Rekomendasi bagi user yg ingin D4 D nya lebih mak nyuss :

1. Aplikasikan dahulu segala teknik tuning Phoenix (paket kumplit
spesial pake telornya)

2. Free flow air filter & Rounding Down Pipe (optional)

3. Barulah install Max. 2B / SCD


Max. 2B / SCD direkomendasikan bagi yg sering mengemudikan mobilnya
sendiri / tanpa sopir & juga demen nyetir cepat.


Sesudah mechanical device komplit, kalau kurang bisa lanjut ke DASTEK.



Alternatif2 serupa dengan Max. 2B (Surge Control device) :

Blow off Valve (banyak merek)

Turbonetics CBV/BOV (Compressor By Pass Valve / Blow Off Valve)


So bagi yg sudah punya BOV atau CBV/BOV tidak perlu lagi beli Max. 2B,
utk BOV bisa diakalin dengan membuat saluran agar angin yg dikeluarkan
bisa balik lagi masuk ke inlet Turbo :DD


UTk DC bisa di survei mana yg paling ekonomis atau mungkin ada yg
berminat utk bikin sendiri ? hehehehheehh........


A.S.

--- End forwarded message ---

Thursday 2 October 2008

Posting jadul dari turboman (part VI)

----- from http://www.modifikasi.com/showthread.php?t=5956 (thread panas, hehehe) ----
Berhubung di forum ini banyak speedgoers / speedmania, saya jadi ingin sharing sedikit ttg performance improvement utk minibus Diesel.

Bagi rekan2 yg ingin meningkatkan performa minibus Dieselnya, di bawah ini ada tips2 yg bisa dipertimbangkan, dengan catatan kondisi mesin prima & kondisi pompa injeksi prima :


I. Panther Normal aspirated (mesin C 223 / 4JA1), Kijang Diesel kapsul, Mits. Kuda Diesel :

1. Rizor Maximizer 1 & 2A

2. Rizor RFP, Rizor Free flow fuel filter (RFF)

3. Free flow air filter (ada bbrp option)

4. Exhaust upgrading



II. Panther LS AT, LS Turbo manual, Touring A/T & M/T, Mitsu L 200 Strada 2,5 L. Turbo, Ford Ranger / Everest :

1. Rizor Maximizer 1, 2B, RFP, RFF

2. Free flow air filter

3. Khusus utk Panther : Free flow muffler, pakai replika Mercy 200 ditambah pre muffler free flow di depannya. (Kalau Mitsu Strada / F. Everest pakai pipa exhaust 2,5 inchi maka bisa juga pakai muffler Mercy 200)

4. Khusus utk Panther : Boost turbo dinaikkan dari 0,36 bar ke 0,5 bar (program Power Up di Bengkel resmi)


Dulu LS AT saya dengan konfigurasi di atas hasilnya lumayan, dengan ban 215/60 R 16 (Camry punya) serta kabin full peredam (tambah berat bbrp puluh kg.) dari start lampu merah s/d 100 km/jam bisa menempel di belakang Toyota Limo (Vios versi taxi).

Di tol juga lumayan, bisa membuntuti Corolla Twin Cam 1800 cc standard s/d kec 140 km/jam.

Kons. BBM dalam kota bila nyetir santai dapat 1:10 - 1:10,5 utk luar kota dapat 1:13 - 1:13,5

Menariknya juga dengan aplikasi Max. 1 & RFP, suara mesin turun sekitar 4 - 5 dB.


Seorang rekan di Cikarang yg LS AT nya sudah di Power Up + Rizor Full Option akselerasi dari diam (standing acceleration) lebih gesit dr Kuda Grandia 2.0 MPI milik tetangganya, yg disuruh coba sang supir tetangga yg sehari hari bawa Grandia tsb.

Karena mobil rekan saya tsb. dalam kondisi standard, di jalan tol kons. BBM nya pernah diukur mencapai 1:16 dengan kondisi nyetir santai lari 100 plus minus, AC on, bawa penumpang 4 - 5 orang.


Kalau sudah begini asal jangan lupa shock & rem juga harus diperhatikan.


Salam Diesel Performance

Posting jadul dari turboman (part V)

dari serayamotor.com

------------------------ begin -------------------
IMHO :

Bila mesin Frontier menggunakan sistem pompa injeksi sekelas VP 44 / VRZ / VP 37 (Distributor Axial) maka ini merupakan kabar baik.

Bila injector kotor maka bisa dilakukan proses Purging secara manual, 1 botol Liqui Moly Diesel Purge di Jkt cuman 80 rebuan.

Utk meningkatkan performa bisa install Rizor Maximizer Full Option yg terdiri dari :

Max. 1
Max. 2B
RFP
RFF


Biayanya masih jauh lebih murah daripada ganti chip / install Superchip.


So kalau sudah install Maximizer Full Option nanti jangan kaget kalau Frontier larinya akan ngacir & kaget karena tidak menyangka kok mesin Diesel suaranya bisa halus & performanya kayak mesin bensin........ :D

Posting jadul dari turboman (part IV)

--- In taft-diesel-indonesia@yahoogroups.com, "aandysh"
wrote:

Mesin diesel lambat & berisik ? ya....itu dulu......tetapi
sekarang......ceritanya menjadi lain :-)


Berikut adalah hasil sharing para member Panther-mania yang telah
mengaplikasikan metode tuning yg tepat pada Isuzu Panthernya :



Isuzu Panther Grand Royal th.1996 milik teman saya,setelah ikut
"diracuni" dengan pemasanagan S/A Bilstein didepan & S/A Monroe
dibelakang + Karet balon pada lima pintu ; Hari Sabtu kemarin di
"racuni" lagi dgn Rizor Max 2A ,RFP & Rizor Fuel Filter (Rizor Air
Filter lagi habis stocknya) ;
Pasang di Kuricang ; langsung di geber di jalan tol
Serpong-Bintaro-Pondok Indah ;kecepatan 155 kmph lebih cepat tercapai
& Si Panther menempel Honda CRV (kebetulan jalan agak sepi) ;
Pada jalan menanjak dgn mudah masih bisa digeber diatas 120 kmph ;
Shock Absorber bekerja sangat baik pada kecepatan tinggi & jalan yang
berliku ; Kebisingan mesin tidak terlalu mengganggu dalam kabin walau
mobil digeber sampai kecepatan tinggi.......;Suara audio masih sangat
enak didengar walau rpm sudah diatas 3500 ;
Konsumsi bbm belum diketahui ; tapi Bos Ricky bilang pasti akan lebih
hemat ...........

Sekedar testimony ;
Regards

PM member




Jadi pingin nimbrung,
Minggu 30 Nov 2005, Touring 2004 aku pasangin rizor yg
kelas ekonomi RFP dan RFF (RAF lg kosong), babe Ricky
usulin ganti Air Filter Standard yg lama dgn yang baru
krn yg lama udah penuh debu. Sore abis masang Rizor
Cari AF ISPAN dan ketemu di Shop & Drive bintaro cuma
ada AF yg punya Toki. Begitu diganti, montirnya
ngomong " Suara mesin mobilnya alus bener !" Aku cuma
senyum aja. Tapi setelah dicoba di tol Bintaro-BSD +
Tol Serpong-Jakarta, jadi ngakak coy .... Tokinov
lewat boo... 155 kmph tembus untung keburu sadar krn
kaget juga, kalo dipaksain mah bisa 160 kmph. , dulu
itu pernah nyoba cuma 135 kmph lebih dikit dan pedal
gas udah mentok.
Trus test lagi Jakarta Garut PP lewat Cipularang,
Solar 1:12, speed 100 - 120 kmph pernah nyoba juga
sampe 150 mph. Gak kalah lari sama CRV dan Tokinov.

- another PM member -




cuma 1 dulu testimoninya : bintaro sektor 9 - pasar minggu : 11 menit
35 detik, top speed 165 km/h di 4500 (kok bisa ya?) fuel consumption :
not tested ; yang ngebuntutin n coba nyalip : honda CR-V 2.4 i-vtec,
corona absolute 2.0, tokinov 2.5V (diesel) n tokinov 2.0G (berhasil
nyalip? iya, stlh gw keluar pintu tol ps minggu)... driving style :
agressive (diesel mode)


- also another PM member -



Taft anda mau perform far better than standard condition ? Performance
improvement sekaligus fuel economy improvement ? Tentu saja bisa :D




salam Diesel Performance

A.S.

--- End forwarded message ---

Posting jadul dari turboman (part III)

Prends :


Buat minibus mesin diesel generasi tuwe ini ada tips utk membuatnya
lebih "manusiawi" bila mesin udah berisik, bergetar & berasap :

1. Purging Nozzle & Injector pakai Liqui Moly Diesel Purge. Nanti
lihat & dengar deh lewat 1 hari sesudahnya.

2. Kalau mobil sudah di atas 3 tahun ganti karet engine mounting.
Karet engine mounting Panther / Kijang diesel itu murah.

3. Install karet balon, pasang peredam di kabin, firewall dalam, pintu
depan (utk Kuda, Panther & Kijang kapsul).

4. Campurkan "racun" ke tangki solar, yang paling simple Powerfuel 10
ml utk 1 tangki full tank, yang lebih advance Redline 85+ sebanyak 40
ml setiap isi full tank, kalau mau lebih top dan biayanya masih
ekonomis bisa bikin ramuan cocktail mix :

50 ml BioAdd + 10 ml Powerfuel + 40 ml Redline 85+, utk 50 - 80 liter
solar, campuran cocktail mix ini hanya menambah biaya Rp. 200 - 250 /
l. dengan result suara mesin lebih halus, performa lebih baik,
konsumsi solar tambah irit, usia filter solar lebih panjang.

Alternative lain : mix solar biasa + DEX dengan ratio 3:1


5. Dan yang paling advance : Install Rizor Maximizer 1 / 2A / RFP,
nanti jangan kaget kalau suara mesin diesel anda turun 3 - 5 dB,
getaran berkurang, asap berkurang jauh..............udah itu juga
jangan kaget kalau larinya jadi ngacir kayak mesin bensin & konsumi
BBM jadi lebih irit :D



Salam Diesel Performance

Instalasi Max2B Turbo lag reducer (part II)

B di Innova D4 D (hari kedua setelah pemasangan) :


Thumbs Up :

Middle acceleration, kalau gas dibejek agak dalam bahkan sampai sedikit terasa "G" nya, jarum RPM melintir menuju 3000 dengan cepat. Mobil saya dengan kondisi a bit overweight, ban X Trail 215 / 65 R 16 serta full peredam seluruh kabin.


Yg masih perlu di evaluasi :

Terkadang muncul suara "kletek kletek" dari arah mesin, terutama saat mesin idle dan diberi beban (AC on / tuas transmisi ke D). Setelah ruang mesin diperiksa dengan seksama tidak ditemukan komponen2 yang saling bergesekkan / berbenturan, jadi suara tsb. murni dari mesin 2 KD-FTV itu sendiri. Sebelum 2B dipasang tidak ada suara kletek2 tsb.

TPS saya coba kembalikan ke posisi default (posisi asli dr pabrik) dan suara kletek2 tsb. masih tetap ada. Akhirnya TPS saya dial kembali sedikit & skg suara kletek2 mulai agak berkurang (mungkin 2B nya mulai bekerja dengan lebih lentur).

Menurut Mr. Ivan Bond beliau juga mengalami hal yg mirip pada 1,5 bulan pertama, setelah berjalannya waktu lama2 suara tsb. semakin samar & menghilang.



Konklusi :

Dengan perkembangan ini maka saya masih belum dapat memberikan testimoni 2B utk Innova D4 D, sebab saya akan menunggu perkembangan apakah dalam 1,5 bulan suara kletek2 tsb. akan hilang / tidak. Tentu saya berharap suara mesin mobil saya tidak mengalami perubahan dengan dipasangnya 2B ini.


----- diposting oleh aandysh@... diedit oleh edwin -----

Instalasi Max2B Turbo lag reducer (posting jadul II, part I)

turboman wrote in seraya motor:

Sesudah di-install Max. 2B response mesin antara 2000 - 3000 RPM cepat sekali, antara 1000 - 2000 RPM yg asalnya lag berat sesudahnya bisa terasa ada sedikit "tendangan" ketika mobil jalan pelan lalu pedal gas diinjak mendadak.

Kombinasi 2B dengan pemanjangan selang wastegate membuat "tendangan" di RPM rendah lebih terasa lagi.




Attachments:
File comment: Instalasi saluran antara tabung 2B & saluran intake
Kcl Installation 2B.JPG
Kcl Installation 2B.JPG [ 61.23 KiB | Viewed 1277 times ]
File comment: Tabung Max. 2B
Kcl. 2B.JPG
Kcl. 2B.JPG [ 43.45 KiB | Viewed 1270 times ]

Posting yang mirip: click here