Wednesday 26 November 2008

Mengapa Rizor tidak mau di dyno?

Karena alat dyno bisa diatur sesuai dengan keinginan produsen alat peningkat tenaga mesin atau justru konsumennya. Ada batas pemakaian sampai alat dynometer harus di tera ulang. Lembaga tera yang ada di Indonesia sendiri, tidak mempunyai standardisasi untuk mentera alat dynometer.

Pernah dalam suatu forum, saya melihat ada seseorang dengan bangganya mempost hasil dyno mesinnya (on wheel dyno). Kebetulan mobil yang dipasang alat peningkat performa naik horsepowernya dari 86 HP menjadi 130 HP :))
Klaim pabrik untuk mobil tersebut 78 HP (panther ls turbo) :-P , itupun klaim pabrik didasarkan atas pengukuran dyno di lab pabrik dan merupakan hasil terbaik, dan melakukan dyno atas flywheel (flywheel dyno)..
Jadi, bagaimana mungkin flywheel dyno dibandingkan dengan onwheel dyno hasil yang lebih bagus onwheel dyno seperti yang di posting oleh orang tersebut? :-P ketahuan bohongnya .... (you know who he is)

Lalu apa dong yang dilakukan oleh RIZOR untuk membuktikan kalau alat Max2A dan Max2B menghasilkan peningkatan tenaga? (torsi dan HP). Kan kita nggak mau beli kucing dalam karung :)

1. Kami melakukan uji akselerasi 0-100 km per jam sebelum pemakaian dan setelah pemasangan dengan metode kampung (stopwatch), kami jamin ada peningkatan akselerasi 0-100 lebih dari 1 detik, uji tersebut, dilakukan berkali-kali sampai customer puas (torsi meningkat)

2. Melakukan uji top rpm. Misal tadinya sebuah mobil BMW hanya sanggup mencapai redline (sekitar 7000 rpm), dengan rizor dibuktikan didepan customer, bahwa mobilnya sanggup mencapai 7500 rpm (di redline area) tanpa mengubah setting ECU dan mekanikal sama sekali (HP = torsi x rpm x konstanta, artinya HP meningkat)

bila keadaan memungkinkan kami juga melakukan uji top speed, untuk panther l25 yang loyo bila sudah mencapai 120 km per jam atau lebih, ternyata setelah pemasangan Rizor dapat mencapai 150 km per jam dengan waktu pencapaian yang lebih singkat.

* datang, lihat, buktikan, baru bayar :)


lihat juga http://edwin-aldrianto.blogspot.com/2008/11/benarkah-hasil-dynotest-ini.html


6 comments:

  1. Tertulis:
    "(HP = torsi x rpm x konstanta, artinya HP meningkat)"

    kan grafik HP ga berbentuk garis linear seiring peningkatan RPM. umumnya di RPM tinggi malah turun lagi HP nya.

    ReplyDelete
  2. http://www.epi-eng.com/piston_engine_technology/power_and_torque.htm

    ReplyDelete
  3. panther sapa bos yg dimaksud di sini?

    "ada seseorang dengan bangganya mempost hasil dyno mesinnya (on wheel dyno). Kebetulan mobil yang dipasang alat peningkat performa naik horsepowernya dari 86 HP menjadi 130 HP :))"

    sapa yg nge-post?
    di forum mana?

    ReplyDelete
  4. to all:
    koreksi dikit harusnya dari 86HP jadi 105 HP

    ReplyDelete
  5. to oom Jedidiah:
    hasil dyno yang kita bahas ada di link ini:
    http://www.postimage.org/image.php?v=aV33uEVi

    siapa yang ngepost dan forumnya, bisa cek sendiri yah... nggak jauh koq orangnya

    ReplyDelete